Generasi Z, dengan semangat individualisme dan keingintahuan yang tak terbatas, tengah merombak lanskap industri mode secara radikal. Dilahirkan di era digital, generasi ini memiliki akses tak terbatas pada informasi dan tren global, membentuk gaya hidup yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Preferensi mereka terhadap merek-merek lokal dan sustainable, serta gaya berpakaian yang lebih ekspresif dan inklusif, telah menjadi kekuatan pendorong perubahan di industri ini.
Media sosial telah menjadi panggung bagi Gen Z untuk mengeksplorasi identitas diri mereka melalui fashion, menciptakan komunitas online yang solid dan saling menginspirasi. Influencer-influencer muda dengan gaya unik menjadi panutan bagi jutaan pengikut, membentuk tren-tren baru yang cepat menyebar. Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube telah mengubah cara kita mengonsumsi fashion. Melalui platform-platform ini, Gen Z dapat dengan mudah menemukan inspirasi, berbagi gaya, dan berinteraksi dengan merek-merek fashion.
Selain itu, Gen Z juga menuntut transparansi dari merek-merek fashion terkait praktik produksi dan dampak lingkungan. Mereka lebih memilih merek yang memproduksi pakaian dengan bahan-bahan ramah lingkungan dan etis, serta mendukung keberagaman. Hal ini mendorong munculnya tren "slow fashion" dan "sustainable fashion" yang semakin populer di kalangan Gen Z. Generasi ini sadar akan dampak lingkungan dari industri fashion dan ingin menjadi bagian dari solusi, bukan masalah.
Gaya berpakaian Gen Z juga mencerminkan nilai-nilai inklusivitas dan keberagaman. Mereka lebih terbuka terhadap berbagai bentuk ekspresi diri, termasuk gaya gender-fluid dan non-biner. Gen Z ingin melihat representasi yang lebih beragam dalam industri fashion, baik dalam hal model, desain, maupun kampanye pemasaran.
Dengan demikian, Gen Z tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mendorong industri fashion untuk lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Mereka memaksa merek-merek fashion untuk beradaptasi dengan nilai-nilai dan preferensi mereka, atau menghadapi risiko kehilangan pangsa pasar.
Easga Indonesia telah menggelar rapat kerja pada hari Sabtu dan Minggu (16-17/12/2023) dengan tema "Face Your Challenge, Challenge Your Chance".Agenda penting ini berlangsung di Grage Resort Sangkan Hotel Kuningan. Rapat kerja Easga Indonesia kali ini dipimpin oleh Human Capital Manager dan dihadiri langsung oleh Direktur Easga Indonesia. Para peserta adalah seluruh jajaran manajer, supervisor serta […]
Employee engagement tentunya menjadi istilah yang tidak asing lagi dalam dunia kerja. Employee engagement atau keterikatan karyawan adalah bentuk dedikasi, pola pikir positif serta semangat yang dimiliki karyawan terhadap pekerjaannya. Adapun beberapa program untuk meningkatkan employee engagement yang telah dilaksanakan oleh Easga Indonesia, antara lain: Employee onboarding merupakan program yang diberikan oleh perusahaan melalui Human […]
Pernah dengar istilah human capital (HC)? Human capital sering disalahpahami karena terdengar mirip dengan human recources (HR). Yuk, mari kita bahas apasih human capital serta sedikit pembahasan mengenai perbedaannya dengan human resources. Pada dasarnya kedua istilah ini digunakan dalam satu divisi yang mengurus mengenai sumber daya manusia. Mulai dari proses rekrutmen, pengembangan, serta pengelolaan sumber […]
EASGA Indonesia merupakan perusahaan Fashiontech yang fokus menciptakan inovasi dalam dunia fashion. Kami lahir & tumbuh di Kuningan, Jawa Barat dan kami bangga dengan identitas lokal kami.